MbS dan MbZ Kirim Doa serta Dukungan kepada Prabowo atas Banjir Besar di Sumatra
JAKARTA, MULTI BERITA BARU — Musibah banjir besar yang melanda sejumlah wilayah di Sumatra mendapat respons dari berbagai pemimpin dunia. Presiden Indonesia, Prabowo Subianto, dikabarkan menerima pesan dukungan dan belasungkawa dari Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman (MbS) serta Presiden Uni Emirat Arab Mohammed bin Zayed Al Nahyan (MbZ). Keduanya menyampaikan empati mendalam atas banyaknya korban dan kerusakan yang terjadi, sekaligus menawarkan komitmen bantuan jika diperlukan.
Dalam laporan yang dirilis pemerintah, pesan belasungkawa dari MbS disampaikan melalui komunikasi diplomatik resmi. Ia menekankan bahwa bencana tersebut tidak hanya menjadi duka bagi Indonesia, tetapi juga dirasakan negara-negara sahabat yang memiliki hubungan kuat dengan Jakarta. MbS turut menyampaikan doa untuk para korban, serta harapan agar proses pemulihan di wilayah terdampak berjalan cepat dan lancar.
Respons serupa datang dari MbZ. Melalui pernyataan yang disampaikan pihak Kedutaan Besar UEA di Jakarta, ia menyebut bahwa banjir di Sumatra merupakan ujian berat bagi masyarakat Indonesia. MbZ menegaskan komitmen kerja sama kemanusiaan sebagai bentuk solidaritas, termasuk potensi pengiriman bantuan logistik, peralatan evakuasi, hingga dukungan pemulihan tahap awal pascabencana.
Presiden Prabowo disebut menyambut baik simpati tersebut dan menyampaikan terima kasih atas perhatian dari kedua pemimpin Timur Tengah. Dalam keterangannya, Prabowo menyoroti pentingnya kemitraan internasional dalam menangani bencana berskala besar. Ia menyatakan pemerintah saat ini fokus pada evakuasi warga, pemulihan infrastruktur vital, serta pemenuhan kebutuhan dasar bagi para penyintas di sejumlah titik pengungsian.
Banjir yang masih berlangsung di beberapa wilayah dipicu hujan dengan intensitas tinggi selama beberapa hari terakhir. Debit air sungai meningkat tajam, memicu luapan banjir dan longsor di area permukiman. Ribuan rumah terendam, jalur transportasi terputus, sementara akses ke beberapa kecamatan dilaporkan masih terisolasi. Tim SAR dan relawan bekerja sepanjang hari untuk memastikan warga yang terjebak dapat dievakuasi dengan aman.
Sementara itu, BNPB mencatat bahwa angka pengungsi terus bertambah seiring pemeriksaan lapangan yang masih berlangsung. Tenda darurat, dapur umum, dan pos kesehatan mulai didirikan di titik pengungsian terbesar. Pemerintah juga mengoordinasikan logistik untuk menyediakan air bersih, obat-obatan, dan layanan dukungan psikososial, khususnya bagi anak-anak yang terdampak cukup parah secara emosional.
Dukungan internasional seperti yang datang dari MbS dan MbZ dinilai dapat mempercepat pemulihan. Selain bentuk solidaritas diplomatik, kerja sama luar negeri juga dapat membuka jalan bagi pengiriman bantuan medis, teknologi pemantauan cuaca, hingga penanganan jangka panjang untuk memitigasi bencana serupa di masa depan.
Dengan situasi yang masih berubah, pemerintah menyerukan masyarakat tetap waspada dan mengikuti arahan otoritas setempat. Pemerintah menegaskan bahwa sinergi nasional dan dukungan global diperlukan untuk memastikan pemulihan berjalan menyeluruh dan berkelanjutan.
