Dinkes Indramayu Mulai Gerakan TOSS TB untuk Tekan Kasus Tuberkulosis di Daerah

JAKARTA, MULTI BERITA BARU — Dinas Kesehatan Indramayu resmi meluncurkan kampanye Temukan Obati Sampai Sembuh (TOSS TB) sebagai upaya mempercepat penanganan tuberkulosis yang masih menjadi salah satu penyakit menular dengan kasus tinggi di wilayah tersebut. Program ini diperkenalkan melalui kegiatan sosialisasi lintas sektor yang melibatkan puskesmas, rumah sakit, tenaga kesehatan, kader posyandu, hingga perangkat desa.

Dalam acara peluncuran, Dinkes menegaskan bahwa kampanye TOSS TB menjadi langkah strategis karena kasus tuberkulosis di Indramayu mengalami peningkatan dalam dua tahun terakhir. Mobilitas warga yang tinggi, rendahnya kesadaran melakukan pemeriksaan, serta masih adanya stigma terhadap penderita TB disebut sebagai penyebab utama sulitnya pengendalian penyakit ini di lapangan.

Melalui gerakan baru ini, pemerintah daerah menargetkan deteksi dini dilakukan secara lebih agresif. Petugas puskesmas diminta aktif melakukan pemeriksaan ke rumah-rumah, terutama pada keluarga yang memiliki riwayat TB. Warga yang mengalami batuk lebih dari dua minggu diminta segera mendatangi fasilitas kesehatan untuk menjalani pemeriksaan dahak atau tes cepat molekuler.

Menurut penjelasan Dinkes, salah satu fokus utama TOSS TB adalah memastikan pasien yang telah terdiagnosis menjalani pengobatan hingga tuntas. Banyak kasus sebelumnya menunjukkan pasien menghentikan obat sebelum waktu yang ditentukan karena merasa gejalanya membaik. Kondisi tersebut dapat menyebabkan resistansi obat dan meningkatkan risiko penularan di lingkungan sekitar.

Untuk mendorong keberhasilan pengobatan, Dinkes menyiapkan pendampingan khusus melalui kader kesehatan masyarakat. Para kader akan memantau konsumsi obat harian pasien, memberikan edukasi mengenai efek samping, dan memastikan pasien tidak menghentikan terapi tanpa rekomendasi tenaga medis. Langkah ini diharapkan mampu menekan angka putus obat yang masih cukup tinggi.

Program TOSS TB juga menyasar sekolah dan lingkungan kerja melalui edukasi massal. Materi penyuluhan meliputi cara penularan, pentingnya etika batuk, serta upaya pencegahan melalui ventilasi rumah yang baik dan kebiasaan hidup bersih. Dinkes berharap semakin banyak warga memahami bahwa TB bukan penyakit memalukan dan dapat disembuhkan sepenuhnya apabila ditangani sejak dini.

Selain itu, pemerintah daerah menggandeng rumah sakit untuk mempercepat proses rujukan bagi pasien yang memerlukan penanganan lanjutan. Dengan integrasi data kesehatan digital, setiap fasilitas medis dapat memantau perkembangan pasien secara real-time sehingga penanganan menjadi lebih cepat dan terkoordinasi.

Kampanye ini mendapatkan dukungan dari berbagai pihak, termasuk organisasi masyarakat dan tokoh lokal. Mereka menilai langkah Dinkes penting untuk meningkatkan kesadaran masyarakat yang selama ini masih mengabaikan gejala TB. Beberapa relawan bahkan mulai membuka layanan konsultasi gratis untuk membantu warga mengenali tanda-tanda awal penyakit tersebut.

Melalui peluncuran gerakan ini, Dinkes Indramayu menegaskan komitmennya untuk mencapai target nasional eliminasi tuberkulosis. Pemerintah daerah berharap warga tidak ragu melakukan pemeriksaan dan aktif melaporkan gejala mencurigakan agar rantai penyebaran penyakit dapat diputus sedini mungkin.

You May Have Missed